Situnondo,www.mediateropongtimur.co.id
Suasana haru dan lega menyelimuti Pantai Pasir Putih Situbondo hari ini. Ketegangan yang sempat mencuat akibat aksi spontan sejumlah pegawai, kini mencair setelah Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, yang akrab disapa Mas Rio, datang langsung untuk menyapa, mendengar, dan menenangkan hati para pekerja. Sebuah pelukan hangat dan jabat tangan erat mengakhiri pertemuan, menjadi simbol penyelesaian damai dengan hati di Situbondo.
Aksi penutupan jalan menuju area wisata yang dilakukan pegawai sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran mendalam terkait rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dijadwalkan pada 31 Juli mendatang. Namun, kehadiran Mas Rio di tengah-tengah mereka mengubah suasana panas menjadi dialog terbuka yang konstruktif.
“Sudah clear semua, sudah beres tadi. Kita ingin yang terbaik untuk semuanya,” ujar Mas Rio dengan nada penuh ketulusan, memastikan bahwa kekhawatiran para pekerja telah didengar dan ditindaklanjuti.
Dalam pertemuan tersebut, Mas Rio menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk menjadikan Pantai Pasir Putih Naik Kelas.
Tidak hanya sebagai kebanggaan lokal, namun juga sebagai destinasi unggulan nasional. Ia menyoroti keunikan pantai ini sebagai satu-satunya pantai berpasir putih di Pulau Jawa, menjadikannya aset penting yang tak ternilai bagi Situbondo.
“Kita semua sayang sama Pasir Putih dan juga para karyawannya. Ini kekayaan kita bersama. Kalau dikelola dengan baik, ini bisa bersaing dengan destinasi-destinasi lain di Indonesia,” tegasnya, membangkitkan semangat kolaborasi dan optimisme.
Untuk mewujudkan visi tersebut, pembenahan pengelolaan dan penataan sumber daya manusia menjadi langkah awal yang tak bisa ditunda. Salah satu strategi konkret yang disiapkan adalah sinergi antara Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai lokal.
“Nanti akan ada ASN yang mendampingi, bukan untuk menggantikan, tapi untuk bekerja sama. Mereka akan jadi teman kerja,” jelas Mas Rio menenangkan, memastikan tidak ada PHK massal seperti yang dikhawatirkan.
Dari sisi pegawai, Ruaidi, salah satu pekerja di Pantai Pasir Putih, menyampaikan bahwa aksi yang mereka lakukan murni bentuk keprihatinan dan kecintaan terhadap tempat mereka bekerja. “Kami hanya ingin suara kami didengar. Harapannya agar Pasir Putih ini lebih baik lagi, naik kelas,” tuturnya,
Menggambarkan keinginan tulus para pekerja untuk melihat kemajuan.
Menurut Ruaidi, para pegawai tidak menolak perubahan, melainkan menginginkan keterlibatan dan kepastian.
“Kami bersyukur Pak Bupati datang sendiri. Itu bentuk perhatian yang luar biasa buat kami,” tambahnya, menunjukkan apresiasi atas respons cepat dan personal dari kepala daerah.
Momen pelukan dan jabat tangan di akhir pertemuan menjadi simbol kuat penyelesaian damai dan kebersamaan dalam membangun Situbondo. Mas Rio juga memberikan sinyal positif bahwa status kepegawaian para pekerja akan dikaji kembali, sesuai ketentuan, tanpa mengabaikan nilai kemanusiaan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Situbondo dalam membenahi sektor pariwisata. Dengan kolaborasi antara pegawai lokal dan ASN, Pantai Pasir Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.
“Kalau pariwisata bagus, ekonomi lokal juga akan ikut tumbuh. Kita mulai dari yang dekat dan yang kita cintai—Pasir Putih,” tutup Mas Rio, menandai babak baru untuk Pantai Pasir Putih dan para pekerjanya.
Pewarta : Wahyudi SMASA'93