kode kode panjang URL GAMBAR

Proyek Irigasi Rp. 195 Juta Didesa Patemon- Bungatan Diduga Dikerjakan Asal Asalan. Pakai Batu Klontos dan Pasir Sawah

Media Teropong Timur
Oleh -
0


Situbondo,www.mediateropongtimurnews.co.id.

Proyek pembangunan irigasi dari program P3-TGAI ( Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi ) tahun anggaran 2025 di Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, disorot tajam.

Investigasi lapangan menemukan dugaan kuat adanya praktik asal-asalan dalam pelaksanaan proyek senilai Rp195 juta yang bersumber dari APBN tersebut.

*Di lapangan:

Pekerja kedapatan menggunakan material pasir dari sawah bercampur lumpur (walet), serta batu klontos (batu bulat sungai) yang diambil di pinggir jalan. Padahal, jenis material tersebut dinilai tidak memenuhi standar teknis bangunan irigasi.


"Parahnya lagi, galian pondasi saluran hanya berkisar 15 sentimeter. Jauh dari standar minimal yang mestinya lebih dalam, agar mampu menopang beban dan tahan tekanan air.

Campuran semen dengan pasir pun tidak sesuai takaran ideal. Hasilnya, adukan terlihat rapuh dan di khawatirkan mudah hancur ketika debit air besar mengalir.

Bangunan Rawan Jebol:

Dikatakan Aktivis pemerhati publik, ( Muis cs,) seorang warga yang sering melintas dilokasi

"Pondasinya dangkal, batu klontos tidak bisa merekat kuat dengan semen, dan adukannya jelas asal-asalan, ”ungkap Muis cs , 

Minimnya pengawasan dari pihak Desa dan pendamping lapangan diduga menjadi celah terjadinya penyimpangan teknis. Alih-alih memperkuat jaringan irigasi petani, justru proyek ini terindikasi hanya menjadi ajang pemborosan anggaran negara.


Program P3-TGAI sejatinya dilaksanakan dengan sistem swakelola oleh HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air). Namun, praktik di lapangan jauh dari harapan. Ada dugaan dana besar yang di gelontorkan negara tidak berbanding lurus dengan kualitas pekerjaan.

Masyarakat mendesak agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas turun tangan melakukan audit teknis, sekaligus aparat penegak hukum memeriksa indikasi penyimpangan anggaran.

“Kalau dibiarkan, ini bukan hanya merugikan petani, tapi juga merugikan negara. Kami minta ada tindakan tegas,” tambah Muis cs

Proyek irigasi yang seharusnya menjadi solusi bagi petani, kini justru berubah menjadi tanda tanya besar: apakah ini pembangunan untuk rakyat, atau proyek bancakan anggaran ? "tanyanya

Aktivis Lsm TEROPONG Situbondo  ( Wahyudi ) sedikit menyampaikan dan  berstetmen, 

"proyek P3-TGAI di Desa Petemon akan kami laporkan ke APH agar diproses sesuai Hukum yang berlaku".

Pewarta : tim
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)