Banyuwangi,www.mediateropongtimur.co.id.
Pengaduan dugaan pungli proyek strategis Nasional Program sertifikasi Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) tahun 2018 di Desa Badean Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi oleh beberapa warga (Korban) pungli PTSL ke pihak berwajib Polresta Banyuwangi dalam surat pengaduan tertanggal 7 juni 2024 nomor SP.Gas/805/VI/RES.1.24/ 2024/Satreskrim. kini memasuki babak awal dalam pemeriksaan keterangan pelapor dan penyerahan barang bukti diruang penyidik tindak pidana korupsi (tipikor) Polresta Banyuwangi. 26/6/2024
Berdasarkan surat pengaduan tersebut masyarakat Desa Badean mengapresiasi Polresta Banyuwangi dengan di terbitkan-nya surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan pertama SP2 HP -ke 1 tertanggal 25 Juni 2024 dalam berita acara perintah pemeriksaan keterangan dan dokumen nomor B/584/VI/Res.1.24/2024/Satreskrim .
Dijelaskan kronologis awal terjadinya pelaporan ini oleh masyarakat (korban). Pada tahun 2018 di Desa Badean melaksanakan proyek strategis Nasional Sertifikasi Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) gelombang ke dua sebanyak 2760 pemohon dengan biaya Rp 150 ribu rupiah. Namun program tersebut berujung kerana hukum
Terbongkarnya kejadian ini, yang tepatnya pada tanggal 28 Mei 2024 dikampung Cinci Dusun Jatisari Desa Badean ini, dari meberapa warga (korban) pemohon PTSL membongkar adanya pelanggaran Kepala Desa Badean ( Nursamsi ) dalam hal pungutan liar senilai jutaan rupiah kepada pemohon yang berkedok penebusan sertifikat.
"Dikatakan oleh salah satu warga inisial MN yang pada saat itu bersama sama 9 temannya mendaftarkan program PTLS hingga terbit sertifikat. Namun satu dari 9 temanya sertifikat milik MN belum terbit, lalu dipertanyakan ke Kades Nursamsi, kenapa sertifikat saya kok belum terbit, sementara yang 9 sudah terbit, padahal satu paket. Kades Nursamsi mengatakan jika ada uang tebusan 10 juta maka sertifikat bisa keluar, akhirnya MN bersama 9 temanya melalui inisial R dan N selaku koordinator mengumpulkan uang / urunan untuk memenuhi permintaan Kades Nursamsi
Dari hasil urunan itu terkumpul uang sebesar 8 juta untuk diberikan ke Kades Nursamsi. Setelah permintaannya terpenuhi sertifikat PTSL milik MN di berikan .
10 orang yang di pungli tersebut adalah satu gerbong rombongan pemohon PTSL sesuai data K 1 yang di informasikan oleh mantan Kepala Dusun Jatisari (Kosim) selaku pihak yang mendata nama pemohon saat masih aktif menjabat Kepala Dusun .
Dari informasi yang berkembang di tengah masyarakat, warga pemohon PTSL yang menjadi korban pungli sempat mendapat intimidasi dan di panggil oleh Kades Nurssmsi. Salah satunya inisial R yang dipaksa membuat surat peryataan tertulis yang di saksikan kepala Dusun Jatisari . Sedangkan korban yang lain inisial N juga mengalami hal yang sama di ancam mau di tuntut balik oleh Kades Nursamsi dengan pertanyaan "Mana bukti kwitansinya" dengan gertakan sambil memukul paha. "ungkap N saat di temui awak media di rumahnya .
Kosim juga menambahkan, pihaknya siap menjadi saksi nantinya bila ada panggilan polisi dan akan memberikan kesaksian sesuai apa yang dilakukan saat menjadi Kepala Dusun yang mendata para pemohon PTSL bersama RT setempat " pungkas nya .(fiq)
Fiq
